01 Agustus 2011

Cerpen:Hatiku Untuk Kamu

Jakarta,11 Januari 2010....

Pagi ini masih saja matahari bersembunyi di balik awan,hujan rintik membasahi dedaunan yang mulai mencoklat.
Aku masih saja terbaring malaz diatas tempat tidur berselimut menghadapi udara yang dingin ini.

Aku memang lelah sekali,seharian ini aku sibuk membereskan kamarku,karena aku harus segera pindah ke bali.
Mungkin berat bagiku karena aku harus meninggalkan teman-temanku.

Sesaat aku melihat ke arah dinding,disitu tertempel foto seorang perempuan yang aku cintai.
Entahlah sampai saatnya aku harus pergi aku belum menyatakan perasaanku kepada perempuan itu.
Aku hanya bercerita kepada teman-temanku kalau aku suka padanya.
Aku merasa dia sudah tahu,karena pasti teman-temanku memberitahukannya.
Yasudahlah aku memang pengecut.

13 Januari 2010

Udara yang cerah mengantar kepergianku kali ini,semua teman-teman terbaikku mengantar aku pergi,tak terkecuali dia.
Ada yang aneh dari dirinya entah mengapa sepertinya dia tidak bersemangat hari ini.
Aku mencoba cuek dengannya dan membiarkan semuanya berlalu saja.
"aku pergi ya teman-teman,sampai jumpa nanti liburan."itulah kata-kata yang aku ucapkan kepada teman-temanku,salam perpisahan kepada mereka.

5 bulan kemudian......

Langit malam ini cerah sekali,bintang-bintang bermunculan menambah keramaian di malam hari.

Walau sudah berlalu cukup lama aku masih saja memikirkan dia.
Dalam hati aku berharap,andai saja ada kesempatan lagi aku pasti akan mengatakannya dan andai saja aku bisa memilikinya aku pasti akan menjaganya.

Entah ada hal apa tiba-tiba ingin saja aku membuka inbox di email ku,ternyata ada banyak sekali dari teman-temanku dan dari banyak sumber yang tidak penting.

Aku melihatnya secara keseluruhan,memilih yang aku anggap penting saja.
Tiba-tiba aku berhenti pada satu nama.
Aku tak meyangka dia mengirimkan email kepadaku.


Aku kaget membaca isinya.
"Dasar kau pengecut,kenapa kau tidak pernah mengatakan langsung sampai aku harus dengar dari orang lain.sampai akhirnya aku tahu kau tidak juga mengatakannya,aku menunggu.dari awal aku menunggu kau mengatakannya karena aku juga punya perasaan yng sama dengan dirimu.sampai sekarang pun aku masih menunggu,tidak mudah bagiku untuk menulis ini.
Aku kesal dengan sikapmu,dasar pengecut"

Aku merasa tersambit dengan email itu,aku diam sejenak dan berpikir bahwa ini kesempatanku untuk menyatakan semuanya.
Segera aku membalas email itu,"satu bulan lagi aku datang ke jakarta,dan aku akan katakan semua yang sejujurnya"

1 bulan kemudian.....

Waktu yang aku tunggu tiba,aku telah di jakarta dan bergegas menemuinya.
Tiba-tiba kakiku lemas mendengar bahwa ia kini berada di rumah sakit dalam kondisi kritis,aku belum tahu penyakitnya apa.

Sesampainya di rumah sakit aku lansung melihatnya dan air mata menetes melihat orang yang kuncintai terbaring tak berdaya.

Aku segera menanyakan ke dokter apa penyakitnya.
Dokter mengatakan dia mengalami kerusakan hati dan harus segera dicari penggantinya.dari yang tersedia tidak ada yang cocok dengannya.
Kalau diminta dari orang lain,sama saja orang itu harus menyumbangkan nyawanya.

Aku terdiam cukup lama setelah mendengarkan kata dokter.
Dengan langkah pasti aku melangkah dan siap untuk menyumbangkan hatiku untuknya yang sama saja menyerahkan nyawaku.

Aku berbicara dengan orang tuanya dan menyelesaikan semuanya.
Aku juga menitipkan surat untuknya.

Operasi pemindahan berjalan.

Tiga hari kemudian....

Dia tersadar dari tidur panjangnya.
Dia bertanya kepada orang tuanya,darimana dia mendapatkan donor hati.
Orang tuanya pun langsung memberikan suratnya kepada dia.

"aku datang menepati janjiku,aku sedih melihatmu terbaring.maaf,aku datang terlambat,aku menyesal tidak mengatakannya dari dulu kepadamu.
Tapi mungkin kini aku bisa tersenyum,melihatmu kembali lagi.
Aku membuktikan kepadamu bahwa memang aku mencintaimu.kini hatiku ada ditubuhmu,mungkin dengan cara ini kita bisa bersatu,hatiku untukmu.
Aku selalu mencintaimu"

Serpihan air mata itu terus jatuh....

Selesai----____

Tidak ada komentar:

Slide Photo